blog vicka

Senin, 18 Juli 2011

Bahaya Mie Instant: Usus Dipotong dan Kanker

Banyak anak kecil yang suka mie instan. Kadang selain tiap hari, bisa jadi mereka makan mie instan 2 kali atau bahkan selalu makan mie instan. Ini karena rasa mie instan yang gurih sekali karena memakai berbagai bumbu yang tak jarang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG, perasa buatan sehingga rasanya jadi seperti rasa ayam, sapi, bakso, dsb, pengawet buatan, dan sebagainya.

Di tabloid Nova dikisahkan seorang anak yang bernama Hilal ususnya harus dipotong karena kebanyakan makan mie instan.
Sebaiknya jangan biarkan anak makan mie instan. Jika pun harus, masaklah air yang banyak. Sisihkan sebagian air untuk kuah dan masukan ke piring. Setelah itu baru masukan mie. Buang air rebusan mie (jangan dimakan). Bumbu cukup separuh dan perbanyak airnya hingga penuh agar bumbunya jadi hambar.
Memang jadinya kurang begitu enak. Tapi itu lebih baik ketimbang usus harus dipotong seperti kasus anak di bawah ini.
Di Kompas.com diberitakan Petugas Departemen Kesehatan dan Makanan Taiwan melakukan razia mendadak ke beberapa toko dan menyita mi instan Indomie produksi Indonesia. Mereka menyatakan, mi instan buatan Indofood tersebut mengandung dua bahan yang tidak diperkenankan untuk digunakan dalam makanan dan dilarang diperjualbelikan.
Menurut tes yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Taiwan, Indomie memiliki 2 bahan pengawet yang tidak lolos dalam klasifikasi barang impor, yaitu bahan pengawet hydroxy methyl benzoate pada minyak dan bahan pengawet benzoic acid pada bumbunya.
Kepala administrasi bagian medicine food Wang Shu Fen menyatakan, hydroxy methyl benzoate biasanya dipakai untuk bahan kosmetik. Taiwan sendiri melarang memakai bahan pengawet ini di dalam makanan. Adapun benzoic acid dipakai untuk bahan pengawet makanan, tetapi dilarang dipakai di mi instan. Bahan pengawet ini jika dikonsumsi berkepanjangan akan merusak kinerja liver, sakit maag, muntah, dan keracunan asidosis metabolik.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/10/11/09130294/Indomie.Dirazia.Depkes.Taiwan
Sementara Pemerintah Singapura mengadakan investigasi pada produk Indomie untuk memastikan apakah Indomie mengandung kedua bahan berbahaya tersebut. Menurut AVA (Agri-Food and Veterinary Authority), Singapura juga tidak mengizinkan pemakaian zat pengawet itu pada produk mi instan.
Ada pun pemerintah Indonesia menyatakan Indomie aman karena kedua bahan berbahaya tersebut masih “dibawah ambang” batas pemakaian.
Dari DetikFinance diberitakan bahwa Sofyan Wanandi menyatakan kasus Indomie itu sekedar salah kirim. Indomie yang seharusnya untuk pasar Indonesia, ternyata terkirim ke Taiwan. Akibatnya, pemerintah Taiwan melarangnya karena mengandung Nipagin yang dilarang dipakai sebagai pengawet makanan di sana.
Usus Dipotong akibat Kebanyakan Mi Instan

Jumat, 21 Agustus 2009 | 12:38 WIB
Laporan wartawan NOVA Ester Sondang
MAKSUD hati membantu suami menambah penghasilan, apa daya anak jadi korban. Akibat kerap meninggalkan buah hatinya, Hilal Aljajira (6), Erna Sutika (32) kini harus menelan pil pahit. Usus Hilal bocor dan membusuk hingga harus dipotong. Rupanya tiap hari Hilal hanya menyantap mi instan karena di rumah tak ada orang yang memasakkan makanan untuknya. Berikut cerita Erna.

Saat usia Hilal menginjak 2 tahun, aku memutuskan bekerja, membantu keuangan keluarga mengingat
penghasilan suamiku, Saripudin (39), kurang mencukupi kebutuhan keluarga.

Aku bekerja di perusahaan pembuat bulu mata palsu, tak jauh dari rumah kami di Garut. Setiap berangkat kerja, Hilal kutitipkan kepada ibuku. Di situ, ibuku kerap memberinya mi instan. Bukan salah ibuku, sih, karena sebelumnya, aku juga suka memberinya makanan itu jika sedang tidak masak.

Ternyata, Hilal jadi “tergila-gila” makanan itu. Ia akan mengamuk dan mogok makan jika tak diberi mi instan. Ya, daripada cucunya kelaparan, ibuku akhirnya hanya mengalah dan menuruti kemauan Hilal. Lagi pula, kalau tidak diberi, Hilal pasti akan membeli sendiri mi instan di warung dekat rumah dengan uang jajan yang kuberikan. Praktis, sehari dua kali ia makan mi instan.
Dua kali dipotong
Kamis, 20 November 2008, Hilal mengeluh sakit perut. Kupikir sakit biasa. Anehnya, setelah tiga hari, sakitnya tak kunjung hilang dan ditambah ia tidak bisa buang air besar. Gara-gara itulah perutnya membesar.
Khawatir, kubawa Hilal ke mantri dekat rumah. Karena tetap tidak ada perubahan, kami kemudian membawanya ke RSU Dr Slamet, Garut. Ternyata hasil pemeriksaan dokter lebih menyeramkan dari yang kuduga. Kupikir, cukup dengan obat pencahar perut, sakit Hilal bisa segera sembuh. Rupanya tak segampang itu.
Hasil tes darah dan rontgen memperlihatkan, Hilal harus segera dioperasi karena beberapa bagian di ususnya bocor dan membusuk. Ketika kutanyakan apa penyebabnya, dokter menjawab, akibat dari kandungan makanan yang Hilal konsumsi selama ini tidak sehat dan membuat ususnya rusak. Saat itulah kutahu Hilal terlalu sering menyantap mi instan. Astagfirullah….
Atas rujukan dokter, kami kemudian membawa Hilal ke RS Hasan Sadikin, Bandung, dengan alasan peralatan medis di RS itu lebih lengkap. Sejak awal, tim dokter sudah pesimistis dengan kondisi Hilal yang begitu memprihatinkan dengan berat badan yang tidak sampai 11 kg. Dokter juga bilang, dari puluhan kasus serupa, hanya tiga orang yang bertahan hidup. Aku hanya bisa berserah pada Allah SWT.
Baru pada 25 November 2008 operasi dilakukan di RS Immanuel, Bandung. Saat itu aku sedang hamil tiga bulan. Dokter mengamputasi usus Hilal sekitar 10 cm. Untuk menyatukan bagian usus yang terputus itu, dokter menyambungnya dengan usus sintetis. Selain itu, dokter juga membuat lubang anus sementara (kolostomi) di dinding perut sebelah kanan.
Utang belum lunas
Ternyata cobaan kami belum berakhir sampai di situ. Tiga hari kemudian, dokter menemukan masih ada bagian usus yang bocor. Mau tidak mau, Hilal harus kembali naik ke meja operasi dan merelakan sebagian ususnya lagi.
Jelas, aku dan suami sangat ingin Hilal sembuh. Namun, di sisi lain, penghasilanku sebagai buruh tidaklah seberapa. Setiap bulan, aku hanya bisa membawa pulang uang Rp 250.000 atau Rp 300.000 kalau lembur. Adapun suamiku penghasilannya tidak pernah menentu. Maklum, ia hanya kuli kasar di pabrik tahu di Bandung.
Sejak Hilal jatuh sakit, aku memutuskan berhenti bekerja. Alhasil, suamiku harus banting tulang mengerjakan pekerjaan apa pun asal menghasilkan uang. Kendati sudah bekerja begitu keras, rasanya sia-sia saja. Biaya operasi Hilal yang mencapai Rp 16 juta terasa begitu besar dan entah kapan bisa dilunasi. Apalagi, kami hanya punya waktu 10 hari untuk melunasinya. Untung pihak rumah sakit berbaik hati memberi kelonggaran waktu dua hari sehingga kami masih sempat meminjam uang ke beberapa keluarga dan tetangga.
Demi kesembuhan Hilal pula, kami harus lebih berhemat. Rumah kontrakan kami tinggalkan dan kami menumpang di rumah orangtuaku. Sebenarnya uang kontrakan rumah itu tidak terlalu besar, hanya Rp 300.000 per tahun, tapi tetap saja uang sebesar itu sangat berarti untuk biaya pengobatan Hilal.
Kata dokter, kolostomi di perut Hilal sudah bisa ditutup setelah tiga bulan. Namun, baru setelah delapan bulan kemudian, tepatnya 23 Juli 2009, operasi penutupan dilakukan. Apalagi kalau bukan masalah biaya. Itu pun bisa dilakukan karena kami dapat bantuan dari sebuah stasiun televisi swasta sebesar Rp 14 juta.
Baca selengkapnya di:

The Consumers Association of Penang (CAP) calls on consumers to avoid eating instant noodles as it is harmful to health. Studies have shown that the consumption high sodium content in instant noodles is linked to a variety of diseases such as hypertension, heart disease, stroke and kidney damage.
In 2004 Malaysians consumed 870 million packets of instant noodles but by 2008 it had increased to more than 1210 million packets. This is an increase of nearly 40 percent during the period of 4 years.
Instant noodle is a highly processed food that lacks nutritive value. It is a junk food. Every single serving of instant noodle is high in carbohydrates, sodium and other food additives, but low on essential elements such as fibre, vitamins and minerals.
According to the Codex Standards (FAO standards) for instant noodles, acid regulators, flavour enhancers, thickeners, humectants, colours, stabilizers, anti-oxidants, emulsifiers, flour treatment agents, preservatives and anti-caking agents – are allowed to use in the making of instant noodles.
24 of the 136 listed additives in the Codex Standards are sodium salts. And the use of sodium additives is the main reason why instant noodles are high in sodium. High sodium foods can cause hypertension, heart disease, stroke, kidney damage and other health problems.
Tests conducted by CAP on 10 samples of instant noodles found three samples to contain sodium above 1,000 mg. The average amount of sodium found in the samples was 830 mg. According to the current US Recommended Dietary Allowance (RDA) of sodium for adults and children over 4 years old is 2400 mg/day. The consumption of instant noodles can easily cause excessive sodium intake as sodium is commonly used in our other daily foods especially from processed and hawker’s food.
Another health concern is the reported leaching of dioxin and other hormone-like substances from the plastic container of the cup noodle. As hot water is added harmful substances could seep into the soup.
One of the major concerns of instant noodle is that it can produce oxidised fat and oil if it is not managed properly during the manufacturing process. This is of concern if the cooking oil is not maintained at the proper temperature or the oil is not changed as often as necessary.
Instant noodles are coated with wax to prevent the noodles from sticking together. This can be seen when hot water is added to the noodles. After some time the wax can be seen floating in the water.
The Codex Standards also allow the use of 10,000 mg/kg of the chemical propylene glycol – an anti-freeze ingredient as humectants (helps to retain moisture to prevent noodles from drying) in instant noodles. Propylene glycol is readily absorbed and it accumulates in the heart, liver and kidneys causing abnormalities and damage. The chemical is also capable of weakening the immune system.
Instant noodles and the flavouring soup base also contain high amounts of monosodium glutamate (MSG). It is a flavour  enhancer used by instant noodle makers to make their shrimp flavours ”shrimpier” and beef flavours “beefier”. MSG can trigger an allergic reaction in 1 to 2 % of the population. Individuals who are allergic to MSG can get burning sensations chest and facial flushing or pain and headaches from it.
High sodium consumption is linked to stroke or kidney damage. In Malaysia, there are an estimated 13,000 kidney patients undergoing dialysis. Every year 2,500 people join the ranks of end-stage renal failure patients. Six new cases of stroke occur every hour in Malaysia.

Tips Sederhana Belajar Bahasa Inggris



Berikut ini adalah beberapa saran yang para pelajar bahasa Inggris (English learner) perlu lakukan untuk menyempurnakan ketrampilan bahasa Inggris mereka.




1. Study English regularly - Belajarlah bahasa Inggris secara teratur. Langkah pertama adalah mendengar. Kita harus mendengar kata-kata, kalimat atau pengucapan bahasa Inggris. Langkah kedua adalah mencoba mengetahui bagaimana mereka itu ditulis. Ketika kita telah mengetahuinya maka langkah ketiga adalah membaca. Kita perlu membaca kata-kata atau kalimat beberapa kali sampai pengucapan bahasa Inggris kita benar. Jika kita bisa membaca dengan baik maka langkah ke empat adalah menulis. Cobalah menulis kalimat atau kata-kata dengan ejaan yang benar.




2. Think in English. Ketika belajar bahasa Inggris, kita mendengar, berbicara atau membaca, dan menulis. Hal yang paling penting yang harus kita kuasai adalah berpikir dalam bahasa Inggris. Kelilingilah dirimu dengan bahasa Inggris termasuk pikiranmu. Dengan kata lain BERPIKIRLAH DALAM BAHASA INGGRIS. Ini kelihatannya aneh tetapi anda harus melakukan hal itu. Berapa orang berkata bahwa indikator untuk hal ini adalah ketika Anda tidur dan bermimpi dalam bahasa Inggris. Pagi berikutnya ketika Anda bangun, cobalah ingat apakah tadi malam Anda bermimpi dalam bahasa Inggris (Dream in English).




3. Practice your English. Praktekkan bahasa Inggris Anda denga

n siapa saja. anda bisa mempraktek berbicara bahasa Inggris dengan teman, guru, tetangga, atau teman kerja.




4. Read in English. Jangan lupa untuk meluangkan waktu membaca cerpen, novel atau buku dalam Bahasa Inggris.




5. Write in English. Jika Anda serius dengan belajar. Mungkin Anda dapat mulai menulis dalam bahasa Inggris. Jika tidak yakin dengan ejaan bahasa Inggris tertentu lihatlah di kamus.

Belaja bahasa Inggris tidak akan berhasil hanya dalam satu malam saja. Ia membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Jika belajar bahasa Inggris secara teratur, hari demi hari, bahasa Inggris Anda akan semakin baik. Semoga berhasil.




Tips Sederhana Belajar Bahasa Inggris




Berikut ini adalah beberapa saran yang para pelajar bahasa Inggris (English learner) perlu lakukan untuk menyempurnakan ketrampilan bahasa Inggris mereka.




1. Study English regularly - Belajarlah bahasa Inggris secara teratur. Langkah pertama adalah mendengar. Kita harus mendengar kata-kata, kalimat atau pengucapan bahasa Inggris. Langkah kedua adalah mencoba mengetahui bagaimana mereka itu ditulis. Ketika kita telah mengetahuinya maka langkah ketiga adalah membaca. Kita perlu membaca kata-kata atau kalimat beberapa kali sampai pengucapan bahasa Inggris kita benar. Jika kita bisa membaca dengan baik maka langkah ke empat adalah menulis. Cobalah menulis kalimat atau kata-kata dengan ejaan yang benar.




2. Think in English. Ketika belajar bahasa Inggris, kita mendengar, berbicara atau membaca, dan menulis. Hal yang paling penting yang harus kita kuasai adalah berpikir dalam bahasa Inggris. Kelilingilah dirimu dengan bahasa Inggris termasuk pikiranmu. Dengan kata lain BERPIKIRLAH DALAM BAHASA INGGRIS. Ini kelihatannya aneh tetapi anda harus melakukan hal itu. Berapa orang berkata bahwa indikator untuk hal ini adalah ketika Anda tidur dan bermimpi dalam bahasa Inggris. Pagi berikutnya ketika Anda bangun, cobalah ingat apakah tadi malam Anda bermimpi dalam bahasa Inggris (Dream in English).




3. Practice your English. Praktekkan bahasa Inggris Anda denga

n siapa saja. anda bisa mempraktek berbicara bahasa Inggris dengan teman, guru, tetangga, atau teman kerja.




4. Read in English. Jangan lupa untuk meluangkan waktu membaca cerpen, novel atau buku dalam Bahasa Inggris.




5. Write in English. Jika Anda serius dengan belajar. Mungkin Anda dapat mulai menulis dalam bahasa Inggris. Jika tidak yakin dengan ejaan bahasa Inggris tertentu lihatlah di kamus.

Belaja bahasa Inggris tidak akan berhasil hanya dalam satu malam saja. Ia membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Jika belajar bahasa Inggris secara teratur, hari demi hari, bahasa Inggris Anda akan semakin baik. Semoga berhasil.






Kenali Beragam Jenis Alas Bedak

Make up VIVAnews - Memilih alas bedak atau foundation memang gampang-gampang susah. Jika tidak sesuai dengan jenis dan warna kulit bisa membuat wajah terlihat terlalu terang atau terlalu gelap.
Coba perhatikan isi tas Anda, dapat dipastikan, pasti ada sekotak bedak di dalamnya. Entah berbentuk bubuk atau padat, pelengkap rias yang satu ini seolah tak pernah luput dari perhatian wanita.
Bagaimana tidak, hanya dengan sekali poles, wajah pun terlihat berbeda, lebih halus dan lembut! Apalagi, banyak penata rias terkemuka yang kini mengandalkan bedak atau krem kulit untuk riasan nude look yang alami.
Nah, agar tak ketinggalan tren make up "no make up" yang tengah digandrungi ini, tak ada salahnya jika Anda mengenali beragam jenis bedak terlebih dulu.
1. Loose Powder atau Bedak Tabur
Formulanya yang lembut sesuai untuk semua jenis kulit. Butiran halusnya juga mudah diaplikasikan dengan kuas ataupun spons.
• Untuk mendapatkan riasan "pastel look", sapukan bedak tabur satu tone lebih gelap dari warna kulit. Gunakan tanpa menggunakan alas bedak terlebih dulu. Padanannya, kenakan lipstik warna cokelat pucat, shading pipi merah muda, dan perona mata warna coral.
2.Translucent Powder atau Bedak Transparan
Bedak ini hanya sedikit mengandung pigmen warna, jadi sangat sesuai untuk riasan natural yang ingin menonjolkan kecerahan rona asli kulit wajah Anda. Umumnya cocok untuk yang berkulit putih atau ivory.
* Bagi kulit berminyak, sapuan bedak translucent dapat menjadikan wajah terlihat lebih segar, cerah dan bebas kilap.
3. Pressed Powder atau Bedak Padat
Karena dikemas dalam bentuk padat, penggunaannya pun lebih mudah dan praktis. Namun, bedak ini memiliki konsentrasi tinggi dengan kandungan minyak yang kadang menyebabkan riasan berkesan tebal. Jadi, walau kemampuan menutup pori terbilang baik, dianjurkan bagi yang berjenis kulit berminyak agar memilih formula oil free.
4. Shimmery Powder atau Bedak Pengilat
Bedak ini mengandung butiran atau partikel pearl yang berefek kilau serta mencerahkan wajah.
* Untuk mendapatkan riasan alami nan cantik, sapukan shimmering powder berwarna kuning keemasan atau cokelat tembaga sebagai high light.
5. Coloring Powder atau bedak berwarna
Warna-warni transparannya dapat membuat kulit wajah seolah merona. Bedak ini juga adaptatif dengan cahaya lampu, sehingga tepat digunakan untuk pemotretan yang mengandalkan blitz kamera.
* Untuk menampilkan rona wajah yang bersemu, sapukan coloring powder sesuai warna asli dan kondisi kulit wajah Anda. Pilih warna ungu untuk kulit putih dengan garis-garis pembuluh darah yang terlihat jelas. Merah muda untuk kulit putih cenderung pink. Kuning untuk kulit berwarna kekuningan. Dan hijau untuk yang berkulit gelap.
MEMOLES Bedak...
1. Awali dengan mengoles moisturizer (pelembab) terlebih dulu, karena bedak jenis apapun akan lebih mudah menyerap pada permukaan kulit wajah yang lembab nan kenyal.
2. Gunakan alas bedak yang senada warna kulit wajah, atau satu tone lebih gelap.
3. Lanjutkan dengan mengoleskan concelear cair atau padat untuk menyamarkan noda di permukaan.

Rabu, 30 Maret 2011

Thesis Statement Guidelines

Tips for beautiful lips

TREAT YOUR LIPS RIGHT
Follow this guide to treating common lip problems.
CUT IN THE CORNER OF THE MOUTH Keep your lips hydrated with a balm and apply a small dab of an over-the-counter hydrocortisone cream.
PEELING LIPS This could be an allergic reaction to a lipstick, toothpaste, food, beverage or medication you're taking (Accutane is one drug that can severely dry out lips). Related symptoms include itching and a persistent rash. Your dermatologist can prescribe a mild topical hydrocortisone cream to help decrease the irritation.
WRINKLES AROUND THE LIPS Caused by sun exposure, age and smoking, these wrinkles should be treated like wrinkles on the rest of the face -- with chemical peels and creams that contain anti-aging ingredients like retinol. One to apply: Avon Anew Retinol Lip Treatment with vitamin C and retinol ($10; 800-FOR-AVON).
THIN LIPS If you want fuller lips, the best temporary option right now is collagen (Zyderm) injections, which cost about $300 per treatment and last about six months. (Possible side effects include temporary redness and excessive swelling of the lips.)
SHAPE TESTED
best lipsticks and balms
We tested hundreds of colors and moisturizing balms to pick these favorites. Best vitamin-enriched lipstick Almay One Coat Lip Cream with vitamins A, C and E ($8.75; at drugstores).